Berdialog Dengan Jin Muslim(Siri 5)
P: Kemudia saya bercerita kepadanya bahwa, “Salah seorang diantara orang-orang Amerika yang pernah melihat manusia asing berada dikebunnya. Mereka bersembunyi diantara pohon-pohon anggur yang ada disitu.
Dengan marah, orang Amerika itu mengawasi orang-orang mencuri hasil kebunnya. Dia segera menuju ke arah orang-orang yang dikiranya pencuri-pencuri biasa. Tetapi ketika berada kurang lebihkurang 10 m dari pencuri itu, tiba-tiba salah seorang diantara pencuri itu membidikkan suatu
senjata yang ada ditangan kanannya. Kemudia memasukkan senjata itu ke sarungnya yang tergantung di pinggang kirinya. Mash merasa seluruh tubuhnya lemas, dia tidak boleh menggerakkan kepala dan anggota tubuhnya. Dia seakan-akan dibius.
Menceritakan kembali peristiwa itu,Mash mengatakan bahwa makhluk-makhluk itu pendek-pendek sekitar 160 cm tingginya. Kepalanya sangat besar dan tidak sebanding dengan tubuhnya yang kecil dan pendek. Kepala mereka melekat di badan mereka, tanpa leher. Mash juga menuturkan bahwa makhluk-makhluk itu berambut. Mulutnya seakan sebuah lubang menganga, dan matanya seperti mata manusia, tetapi tidak beralis. Kulitnya putih kemerahan seperti bangsa eropah bahagian tengah. Makhluk yang tak dikenalnya itu mengenakan pakaian yang lembab, tanpa sambungan, dan ketat mencetak sekujur tubuh mereka. Dipinggang kanan kedua makhluk itu tergantung senjata.
“kedua-dua makhluk tak dikenal itu kembali menuju pesawat mereka, yang tingginya kira-kira 2,50 m. Mereka terus memerhatikannya dari pesawat mereka, yang agaknya terbuat dari bahan sejenis kaca.Pintu pesawat kemudian ditutup, dari bawah keatas. Sehingga kaki-kaki mereka menjadi tidak terlihat. Pesawat itu naik keatas dengan menyemburkan cahaya yang sangat menyilaukan. Ketika telah naik kira-kira 30 meter, tiba-tiba pesawat itu lenyap dari pandangan, seakan-akan sebuah sinar yang tiba-tiba padam.”
J: “Aku bersumpah kepadamu dengan nama Allah, bahwa mereka adalah Jin. Akan tetapi, lazimnya, mereka menampakkan diri dalam badan yang lebih tinggi dan besar daripada badan mereka yang sesungguhnya.
P: “Darimana mereka datang pada pendapatmumu?”
J: “Entah, tetapi mungkin saja mereka itu adalah penghuni ruang cahaya yang terdapat diantara sinar merah dan awan. Atau, penduduk yang datang dari dasar lautan.”
P: “Engkau harus melihat salinan asli dari surat yang dikirimkan oleh jin yang bernama Aksea ini.”
Dengan hanya melihat stempel yang tertera pada surat yang saya tunjukkan itu, mata sahabat saya itu bersinar; lalu berteriak, “Ini memang cop Jin.”
P: “Bagaimana pendapatmu?” Tanya saya selanjutnya
J: “Saya pernah melihat cop ini beberapa kali, dan juga yang sejenis ini. Saya bisa menceritakan kepadamu dengan mudah bahwa setempel ini adalah cop jin atau manusia. Singkatnya saya katakan bahwa ini merupakan surat dari kepada manusia. Penduduk Omo itu adalah penduduk negeri Jin yang beragama Masehi.Cop yang mereka letakkan disini bergambar salib dengan beberapa palang. Lebih dari itu, sifat mereka adalah sifat jin, dan aroma mereka aroma jin. Namun sayangnya makanan mereka adalah seperti makanan syaitan.
-Bersambung-
No comments:
Post a Comment