Baca dulu (siri 1) klik disini
P: “Engkau adalah jin muslim, wahai saudaraku, dan seorang muslim hanya takut kepada Allah. Terhadap seorang muslim, setan tidak menemukan jalan untuk mengganggunya, selama dia taat kepada Allah. Saya pikir kaupun demikian.”
J: “Ya, memang benar demikian, alhamdulillah, saya telah berhasil menghafal Al-qur’an dalam empat bulan.
P: “kalau begitu, mengapa mesti takut kepada Iblis dan pasukannya? Dengan perlindungan Allah, engkau jauh lebih kuat ketimbang mereka…”
J: “Ya, ya, Memang benar. Semoga Allah membalas kebaikanmu karena telah mengajariku yang seperti ini. Sekarang saya semakin mantap dan yakin…”
P: “Suatu hari, aku pernah membaca riwayat tentang para pengikut Dzulqarnain, yang saya duga adalah Macedonia dan bukan yang disebutkan dalam Al-qur’an bahwa sekali waktu, dalam perjalanan mereka, mereka sampai disuatu tempat yang banyak airnya, dan tampaklah suatu pulau di kejauhan. Mereka melihat suatu umat yang berkepala anjing, taringnya keluar dari mulut mereka, persis nyala api. Para pengikut Dzulqarnain segera keluar dan menyerang mereka. Di
kejauhan, mereka melihat sinar yang sangat terang, dan ternyata itu adalah sebuah istana yang terbuat dari Kristal.
Dzulqarnain bermaksud menaklukkan mereka dan masuk kedalam istana. Akan tetapi Bahram,
Sang Filosof, melarangnya dan memberitahu bahwa siapa yang masuk ke istana itu pasti akan tertidur didalamnya dan tidak akan pernah dapat keluar lagi, dan ditawan oleh orang-orang yang ada di dalam istana itu. Beberapa orang pernah masuk ke istana yang isinya tidak diketahui
siapapun. Merekapun lalu tertidur, tanpa pernah bangun lagi. Bukankah itu istana Iblis?”
J: “barangkali, ya,” jawabnya, “tetapi barangkali pula bukan.”
P: “Maksudnya bagaimana?”
J: “Iblis mempunyai banyak istana, dia pindah dari satu istana ke istana yang lain untuk mengatur kerajaanya yang sangat besar. Anak perempuannya yang paling besar juga mempunyai istana dan pengawal. Sedangkan anak-anaknya yang laki-laki memiliki istana yang sangat besar, seperti yang dimiliki oleh para pejabat pemerintahannya. Dari sanalah mereka mengendalikan seluruh aktivitas penyesatan mereka terhadap umat manusia, dalam tujuan merealisasikan cita-cita Iblis yang mereka anggap sebagai Tuhan mereka.”
P: “Bagus, lantas dimana markas besar Iblis itu?”
Sesudah ragu-ragu sejenak, jin sahabat saya itu menjawab:
J: “Disana, dikedalaman samudera, seperti yang diisyaratkan Allah dalam firmannya dalam Al-qur’an, Dua lautan mengalir, dan kemudia bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing (Arrahman: 19-20)
P: “Bagus saudaraku, Apakah yang kamu maksud adalah tempat pertemuan sungai dengan lautan, ataukah lautan dengan lautan?” Dia terdiam, kemudian menjawab:
J: “Maksudku, ya, seperti yang kau katakan itu.1”
P: “Tepatnya dimana?” desak saya
Dia terdiam dan berusaha menghindar. Sekali lagi saya mengajarkan kepadanya keyakinan kepada Allah, sesudah itu saya melancarkan tembakan-tembakan saya yang saya dasarkan atas berbagai penelitian saya. Sebagian diantaranya akan saya kemukakan disini, dan sebagian lainnya akan saya tuturkan kemudian.
P: “Apakah markas besar iblis itu terletak di Segitiga Bermuda (Bermuda Triangle)?
Matanya tiba-tiba terlihat sayu, lalu dia berpura-pura tidur. Dia nampak gelisahan dan ketakutan yang belum pernah saya lihat sebelumnya.
-Jika readmore tdk berfungsi klik pd Tajuk utk baca entry penuh-
Saya mendesaknya dengan berkata:
P: “Bukankah pasukan iblis dan penjelmaannya dalam bentuk manusia,
serta tokoh-tokohnya, baik dari kalangan manusia dan jin, adalah pihak
yang bertanggung jawab terhadap hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-
kapal laut yang memasuki wilayah Segitiga Bermuda,2 khususnya ketika
dua ayat yang disebutkan oleh Jin Muslim itu (Arrahman 18-20) menegaskan bahwa yang dimaksud
adalah barzakh yang memisahkan dua laut yang bertemu. Dalil untuk itu adalah firman Allah SWT yang
dikemukakan langsung sesudah kedua ayat tersebut, yakni Dari keduanya keluar mutiara dan marjan
(Arrahman :22) Kita tahu bahwa Mutiara dan Marjan hanya keluar dari laut, dan bukan sungai.
Puluhan pesawat dan kapal laut dinyatakan hilang di Segitiga Bermuda tanpa diketahui rimbanya
sepanjang beberapa tahun. Sebagian besar pesawatyang hilang adalah pesawat-pesawat kecil jenis tertentu.
(beberapa tahun lalu pesulap dunia David Copperfield telah berhasil menampakkan satu kapal yang hilang
di kawasan tersebut, namun setelah itu dilenyapkan kembali) Kendati pesawat-pesawat itu hilang dalam
suatu kecelakaan, tetapi tidak hilang jejak. Dalam kasus hilangnya pesawat tersebut terdapat indicator
Human Error, kerusakan mesin, cuaca buruk, pilot dan nakhoda yang kurang cakap. Sementara itu,
lenyapnya pesawat-pesawat kecil di suatu kawasan yang demikian luas adalah merupakan suatu yang sudah
wajar-wajar saja. Dari rekaman percakapan yang berhasil dilakukan sebelumnya, tetap terdapat hal-hal
penting yang masih misterius, yang kemudia di teliti tetapi dengan hasil yang tidak jelas.
Pesawat Star
Tiger, tanpa sebab-sebab yang jelas dan tanpa mengirim sinyal-sinyal apapun, tiba-tiba lenyap pada tanggal
30 Januari 1948, dalam perjalannya ke Bermuda dengan 31 orang penumpang. Kapten pesawat (pilot) telah
memastikan bahwa sebentar lagi mereka akan mendarat secara wajar ditempat yang dituju.
Sementara itu pada tanggal 28 Desember 1948, sebuah pesawat jenis DC-3 dengan 35 penumpang terbang
dari Purtorico, dan meninformasikan bahwa ia sedang berada pada jarak 80 km dari selatan Miami, dan
sesudah itu lenyap tak tentu rimbanya.
Pada tanggal 17 Januari 1949 pesawat Star Arealsedang menuju
tempat berangkatnya semula di Bermuda. Kapten pesawat menginformasikan bahwa cuaca sangat bagus,
dan ia akan segera sampai di Jamaica sebentar lagi. Malangnya tujuan tersebut tidak tercapai, dan iapun
raib begitu saja. Barangkali yang lebih menarik daripada raibnya pesawat-pesawat tersebut adalah justru
selamatnya sebuah kapal laut, tetapi sangat jauh menyimpang dari tujuannya semula. Mary Silhouet, nama
kapal laut tersebut, ditemukan pada bulan Desember 1972 sedang mengapung dalam keadaan kosong.
Penumpangnya terdiri dari sseorang pendeta dengan istri dan seorang anaknya, berikut 8 awak kapal.
Semuanya lenyap tanpa jejak.
Para pilot dan nakhodanya adalah orang-orang yang tidak mempunyai
“benteng” dalam menghadapi serangan setan? Kalaupun mereka selamat
itu sangat langka dan hanya merupakan pengecualian. Bukankah setan
acap kali berpura-pura menjadi orang yang selamat itu sekedar untuk
membuat manusia lengah dari ancaman mereka. Sampai-sampai ada
diantara mereka menganggap bahwa kapal atau pesawat mereka tersedot
angin putting beliung.3
Kisah ini dipandang sebagai kisah yang paling banyak menarik perhatian, terutama karena kapal tersebut
ditemukan tanpa perlengkapan komunikasi dan alat-alat penyelamat. Route yang ditempuhnya adalah New
York-Jenewa. Posisi terakhir yang sempat ditangkap sebelum ia lenyap adalah 2 km sebelah barat Pulau
Azore. Tetapi ketika Mary Silhouet ditemukan, ia berada dekat Portugal, bukan disekitar Bermuda. Kendati
terdapat banyak teori yang dikemukakan orang untuk merungkai peristiwa ini, tapi tidak seorangpun
yang dapat merungkai misteri ini.
Peristiwa lain yang sempat dicatat adalah peristiwa yang dialami oleh Kapal Carol Darling. Kapal ini
mendekati pantai Carolina Utara bulan Januari 1921, tanpa penumpang seorangpun kecuali 2 ekor kucing.
Sedangkan 12 awak kapalnya lenyap tanpa jejak. Demikian pula seluruh peralatan penyelamatannya.
Tidak ada seorangpun yang bisa menjelaskan dengan baik mengapa awak kapal tersebut meninggalkan
kapalnya begitu saja. Seluruh mesin kapal masih berfungsi dengan baik, dan barang-barang lainnya pun
berada pada tempat semestinya. Yang sangat menarik dalam peristiwa ini adalah bahwa, dikapal itu
terdapat meja makan dengan sisa-sisa makanan yang belum diangkat. Tampaknya sesuatu telah terjadi tiba-
tiba.
Yang lebih aneh dari itu adalah lenyapnya Kapal Houwitz pada waktu dan tempat yang sama. Pemerintah
Amerika yakin selama beberapa bulan bahwa kedua kapal tersebut diserang para pembajak. Sebab,
diperoleh tanda-tanda tentang adanya orang-orang tak dikenal yang masuk kedalam kapal tersebut.
Pemerintah menyandarkan anggapannya pada informasi yang diberikan oleh kapal lain yang sempat
melihat Carol Darling dan melihat adanya seseorang dengan kepala merah melambai-lambai tangannya
pada mereka. Tidak diketahui dengan pasti apakah orang itu merupakan salah seorang awak kapal ataukah
bukan. Para penumpang dikapal asing tersebut juga menginformasikan telah melihat kapal lain didekat
posisi carol Darling. Tetapi mereka tidak tahu pasti apakah kapal tersebut Houwitz atau bukan.
Peristiwa Segitiga Bermuda lainnya yang sangat menarik adalah hilangnya Syklob pada 1917,
dalam keadaan yang betul-betul misteri.Akabar memberitakan bahwa ahli-ahli maritin tidak percaya bahwa kapal terbesar dalam jajaran armada Amerika ini boleh hilang begitu saja.
Dari fenomena misteri Segitiga Bermuda muncul berbagai cerita khayal. Sebagaimana halnya dengan peristiwa-peristiwa yang dialami oleh kapal-kapal yang telah dipaparkan terdahulu, maka gambaran-gambaran yang diberikan orang tentang Segitiga Bermuda pun betul-betul misterius. Contoh untuk itu adalah peristiwa yang terjadi kemudian. Yakni persitiwa yang terjadi sore hari tanggal 27 Februari 1935,
ketika penghuni hotel dipantai Dytona dan orang-orang yang sedang berjemur dipantai itu dikejutkan oleh
sebuah pesawat yang terbang rendah diatas mereka, dan tiba-tiba menukik ke laut. Para penyelam dari tim
SAR dikerahkan, tetapi mereka tidak menemukan apapun. Akan tetapi orang-orang yang ada disitu menegaskan bahwa mereka betul-betul menyaksikan pesawat yang jatuh di laut tersebut. Akan tetapi hasil siasatan tidak menunjukkan tanda-tanda adanya pesawat yang jatuh.
Pada musim gugur tahun 1967, tatkala kapal pesiar Queen Elizabeth I berlayar menuju Nassau, dua orang
petugas yang berada dianjungan menyaksikan sebuah pesawat kecil yang secara diam-diam dan tiba-tiba
menyambar kearah mereka dan kemudian jatuh ke laut. Queen Elizabeth I mencoba mencari pesawat yang
jatuh itu, tetapi tidak menemukan tanda-tanda apapun (Ibid hlm 69-70)
Jin muslim sahabat saya itu terdiam . dari raut wajahnya saya bisa menangkap
bahwa dia terombang-ambing antara mengiyakan dan meragukan pendapat
saya. Kemudian dia berkata, “Suatu waktu nanti, aku akan memberitakan
kepadamu lebih dari itu…”
P: “Tidak, tetapi akulah yang akan mengungkapkan kepada dunia, insya
Allah, rahasia Segitiga Bermuda yang penuh misteri itu. Engkau tahu
bahwa aku banyak tahu tentang hal itu.”
J: “Persoalannya memang seperti yang kau katakan itu.”
-Bersambung-
[+/-] Read More...
No comments:
Post a Comment